Demo Blog

reading reading reading

by BATAGOR Ci-Tel on Nov.22, 2009, under

Tak sengaja saya telah menemukan sebuah Blog, sekalipun blognya bikinnya secara gratisan (biasa Mahasiswa "ga bisa denger dikit 'GRATISAN'alias 'GRETONGAN' haha ").  Saya kepo dikit dan ternyata seorang wanita lulusan sarjana komunikasi massa, di blognya dia menuliskan dari mulai dia mengetahui tentang blog, semasa kuliah, curhatnya, hingga pengalaman jobseeker .Sepertinya wanita itu emang suka menulis, terus terang saja ketika saya asik membacanya saya ikut hanyut ke dalam apa yang wanita itu ceritakan. Berhubung sudah malam dan mata ini sudah semakin berat dan mengingat besok paginya harus sudah sampai kantor. Nanti saya lanjutkan kembali "Don't go any where"tetep di tulisan khusus orang dewasa. 
0 komentar more...

Perbedaan Policy, Standard, Guideline dan Procedur

by BATAGOR Ci-Tel on Nov.22, 2009, under

Tentunya perbedaan dari Policy, Standard, Guidelines dan Procedur yang terkait dengan teknologi, dan istilah-istilah itu yang biasanya terkait dengan dunia bisnis yang menjelaskan penetapan apa yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan untuk dilakukan sesuai dengan tujuan bisnis dan juga melindungi proses bisnis yang berlangsung.

a. Policy

Policy adalah pernyataan dari aturan keamanan yang teridentifikasi oleh manajemen sebagai cara untuk mencapai obyektif. Contoh : Semua sistem dan aplikasi yang menggunakan akun memerlukan pengguna untuk mengidentifikasikan serta mengotentifikasikan diri mereka. Ketika menggunakan aplikasi yang menggunakan akun(mengisikan id dan password) dengan tujuan untuk mengidentifikasi serta authentiknya.

b. Standard

Merupakan metode, produk atau teknologi untuk mengimplementasikan keamanan. Contoh : Semua password minimal harus memiliki 8 karakter yang terdiri dari gabungan antara alfabet dan numeric.

c. Guideline

Sebagai arahan, guideline mirip standar namun lebih longgar dalam penerapannya (ketimbang standar), Petunjuk umumnya memiliki pernyataan yang lebih sedikit.

d. Prosedur

Cara spesifik yang dapat digunakan oleh user untuk tunduk (comply) pada policy dan standar, Contoh: prosedur yang sejalan dengan policy: Bila pengguna lupa pada password-nya atau hendak melakukan perubahan maka perlu menhubungi Help Desk. Tentunya terdapat langkah-langkah/step by step yang harus dilalui oleh pengguna.

Source : DR-08-Policy.pdf DR-08-Policy

0 komentar more...

Computer ethics dan cyber ethics

by BATAGOR Ci-Tel on Nov.22, 2009, under

Meneruskan materi kuliah SS (Security System), disini akan dijelaskan tentang,

a. Computer ethics

Computer ethics yang artinya etika berkomputer adalah seperangkat prinsip yang mengatur tentang ‘benar’ atau ‘salah’ ketika menggunakan komputer.

Etika berkomputer itu sangat penting, pada zaman sekarang banyak sedikit komputer mempengaruhi kehidupan masyarakat. Dengan adanya etika berkomputer diharapkan kita bisa memanfaatkan komputer dengan lebih bijak dan menggunakan moral ketika menggunakannya.

Terdapat Hukum Etika Komputer diantaranya :

  1. Jangan menggunakan komputer untuk menyakiti orang lain.
  2. Jangan mengganggu pekerjaan komputer orang lain.
  3. Jangan mengintip file komputer orang lain.
  4. Jangan menggunakan komputer untuk mencuri.
  5. Jangan menggunakan komputer untuk memberikan saksi dusta.
  6. Jangan menggunakan software sebelum anda membayar copyrightnya.
  7. Jangan menggunakan sumber daya komputer orang lain tanpa otorisasi atau kompensasi yang wajar.
  8. Jangan membajak hasil kerja intelek orang lain.
  9. Pikirkan konsekuensi sosial dari program atau sistem yang sedang anda buat atau rancang.
  10. Gunakan komputer dengan pertimbangan penuh tanggungjawab dan rasa hormat kepada sesama manusia.


b. Cyber ethics/Internet ethics

Cyber ethics artinya etika berinternet. Dalam penggunaan internet seiring berkembang zaman dunia teknologi serta kemajuan aplikasi-aplikasi yang terus diupdate pelayananya, misalnya web, seiring kebutuhan manusia web juga berevolusi untuk memenuhi kebutuhan manusia. Dengan menggunakan web tertentu kita dapat saling berkomunikasi dalam konteks bisnis, pendidikan dll. Tentunya seiring dengan kemajuan dunia teknologi khususnya dunia internet sangat penting dalam penggunaannya memiliki kepribadian cyber ethics artinya etika dalam berinternet, Cyber ethic adalah aturan tidak tertulis yang menjadi aturan main bagi pengguna internet di seluruh dunia. Ruang lingkup internet yang tak terbatas, membuat masing-masing pihak yang terlibat di dalamnya harus ekstra hati-hati dalam berinteraksi

Etika diatas sebuah etika ketika kita sedang menggunakan computer yang disertai dengan koneksi internet. Adanya ethics/ etika diatas tentunya menekan akan kejahatan computer(computer crime) dan kejahatan cyber.

0 komentar more...

steganografi

by BATAGOR Ci-Tel on Nov.22, 2009, under

Kulihat wajahnya

Lidah pun tak dapat berkata

Ahh, kenapa harus begini


Hatipun tak tenang

Rintihan tak kunjung hilang


Sejujurnya ku tak sanggup

Ninggalkanmu










steganografi yang dimaksud adalah KULIAH HARI SENIN

selamat belajar


0 komentar more...

BATAGOR Ci-Tel

by BATAGOR Ci-Tel on Nov.22, 2009, under











Batagor Ci-Tel
Satu-satunya di Bandung, digoreng dengan cara yang berbeda, sudah jelas dari cara digorengnya sudah berbeda, apalagi dengan rasanya, tentunya rasanya pun berbeda. Omm,omm silahkan coba. Kalau temen-temen maen kedaerah Baleendah, banjaran, ciwidey atau Cibaduyut silahkan mampir dan coba Batagornya. Di Batagor Ci-Tel tidak hanya menyediakan Batagor
saja.
Batagor Ci-Tel juga menyediakan :
Mie baso
Baso Tahu

Mie Ayam
ahu
Mie Kocok
Batagor

Minuman
Aneka Jus
Pop ice
Es campur
Aneka Minuman dingin

Batagor Ci-Tel ini memang letaknya jauh dari Bandung Kota, untuk lebih jelasnya omm-omm bisa lihat alamatnya dan Peta Lokasinya. Tapi omm,omm semua bisa berkunjung dan merasakan betapa dahsyatnya rasa Batagor Ci-Tel ini,coba rasakan Batagor serta Bumbunya yang Dahsyat dengan cita rasa yang khas dan berbeda dengan Batagor-batagor yang lainnya. Sesuai dengan Selogannya “Fresh From the Ci-Tel ” Rasa yang Dahsyat keluar dari Ci-Tel.

Menerima pesanan untuk :
Resepsi pernikahan / sunatan (stand dan lain-lain)
Konsumsi-konsumsi,
Oleh-oleh,
Acara-acara yang lainnya.
CP : 085722041725

nb: untuk pemesanan khusus kota Bandung.
0 komentar more...

Physical Layer Pada Media Komunikasi Data

by BATAGOR Ci-Tel on Nov.22, 2009, under

download makalah
Physical Layer
Pada M
edia Komunikasi Data

Ditujukan Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah
Komunikasi Data






Disusun Oleh :
Arip Marhadi (0900855)



Konsentrasi Guru TIK
Teknologi Pendidikan
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia
2010


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi ALLAH SWT memberikan rahmat dan hidayahNya,sehingga makalah ini diselesaikan . Makalah ini membahas mengenai gambaran umum Lapisan OSI tahap pertama yaitu “Physical Layer” yang di implementasikan pada penggunaan kawat tembaga sebagai media jaringan komunikasi data.
Makalah ini tentunya jauh dari lengkap dan sempurna. Namun demikian, semoga bermanfaat bagi para pembaca sebagai pengetahuan dan ilmu.
Terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang memberikan bantuan dan dukungannya, sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Demi perbaikan, kritik dan saran dari paara pembaca sangat penulis harapkan.



Bandung, Mei 2010


PENULIS



DAFTAR ISI

Kata Pengantar .i
DAFTAR ISI ii
BAB I 1
PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Perumusan Masalah 1
1.2.1. Identifikasi Masalah 1
1.2.2. Batasan Masalah 2
1.3. Maksud Dan Tujuan 2

BAB II 3
PEMBAHASAN 3
2.1. Penjelasan tentang OSI Layers 3
2.2. Penjelasan tentang Physical Layers 5
2.3. Manfaat Physical Layers pada Komunikasi Data 6

BAB III 10
PENUTUP 10
3.1. Kesimpulan 10
3.2. Sumber Referensi 10


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Perubahan waktu dari detik kemenit dari menit ke jam dari jam ke hari dari hari keminggu dan seterusnya, dari zaman globalisasi modern ini. Perkembangan teknologi semakin hari semakin berkembang, tidak menutup kemungkinan setiap jam dan menit teknologi baru muncul dengan kelebihan dan keunggulan yang berbeda satu sama lain atau mungkin saling melengkapi dan menutupi kekurangan yang ada. Dengan adanya internet merupakan salah satu bentuk teknologi yang seharusnya dapat memotivasi sekaligus memberikan inspirasi untuk menghasilkan kreasi yang bermanfaat. Setiap informasi yang dibutuhkan (yang terkait) dapat dengan cepat diperoleh hanya dengan mengetikan kata kuncinya dengan tepat. Permintaan informasi dari client kepada server langsung disajikan dengan data-data yang terkait pada database yang ada. Bagaimanakah proses pengelolaan data dan proses pengirimannya yang sebenarnya terjadi?. Inilah hal yang sering dilupakan oleh para pengguna dunia maya.

1.2. Perumusan Masalah
1.2.1. Identifikasi Masalah
Ketika terjadi proses pengiriman data dari client kepada server atau sebaliknya (sender ke receiver), banyak hal-hal yang tidak diketahui oleh para surfer, karena mungkin mereka kurang mengangap penting mengenail hal tersebut. Data yang tidak tepat, hilangnya data, hancurnya data besar kemungkinan terjadi pada proses pengiriman data pada tahap-tahap tertentu. Hal inilah yang menjadi permasalahan pada jaringan komunikasi data.

1.2.2. Batasan Masalah
a. Membahas mengenai lapisan OSI (OSI Layers)
b. Membahas mengenai pemanfaatan kawat tembaga sebagai media jaringan komunikasi data

1.3. Maksud Dan Tujuan
a. Menjelasakan secara umum mengenai OSI Layers
b. Menjelaskan secara umum mengenai Physical Layer
c. Memberikan penjelasan secara umum mengenai pemanfaatan kawat tembaga sebagai media komunikasi data dikaitkan dengan Physical Layer
d. Memenuhi salah satu tugas untuk matakuliah komunikasi data


BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Penjelasan OSI Layers

Pengantar Model Open Systems Interconnection(OSI)
Model Open Systems Interconnection (OSI) diciptakan oleh International Organization for Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi data berinteraksi melalui jaringan. Standard ini dikembangkan untuk industri komputer agar komputer dapat berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara efisien.


Model Layer OSI





Terdapat 7 layer pada model OSI. Setiap layer bertanggungjawab secara khusus pada proses komunikasi data. Misal, satu layer bertanggungjawab untuk membentuk koneksi antar perangkat, sementara layer lainnya bertanggungjawab untuk mengoreksi terjadinya selama proses transfer data berlangsung.

- Application: berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan.

- Presentation: berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan.

- Session: berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, level ini juga dilakukan resolusi nama.

- Transport: berfungsi untuk memecah data kedalam paket-paket data seta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan.

- Network: berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3.

- Data Link: Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address)), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).

- Physical: berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitek jaringan (Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.

2.2. Penjelasan Physical Layers

Layer-2 paling bawah dari model OSI adalah layer Physical dan layer Data Link. Layer-2 ini menspesifikasikan standards kepada interaksi komputer-2 dengan media transmisi fisik. Sebagai administrator anda harus faham kedua layer Physical dan layer Data Link ini.

Layer Physical
Layer physical adalah layer paling bawah dari layer-2 model OSI. Ia bersi standard-2 untuk menghubungkan komputer kepada media transmisi yang sesungguhnya. Tujuan utama dari layer Physical adalah:

• Menspesifikasikan standards untuk berinteraksi dengan media jaringan
• Menspesifikasikan kebutuhan media untuk jaringan-2
• Format sinyal electrical untuk transmisi lewat media jaringan
• Synchronisasi transmisi sinyal
• Deteksi error selama transmisi

Pada layer physical, komputer mengirimkan stream bit-2 lewat media transmisi. Karena komputer menggunakan sinyal electric untuk menghadirkan biner 0 dan 1, standards layer physical berkenaan dengan sinyal-2 electric ini meliputi:
• Jenis sinyal (analog atau digital)
• Level tegangan
• Identifikasi bit
• Synchronisasi bit

Standard media transmisi
Protocol pada layer physical menjelaskan karakteristik dari media transmisi dan sinyal elektrik yang meliputi spesifikasi-2 berikut:
• Konektor-2 fisik
• Piranti koneksi seperti switch, multiplexer
• Kecepatan data transfer
• Jarak transmisi maksimum

Pengiriman frame di media local memerlukan unsur lapisan berikut: Fisik media dan konektor terkait; sebuh representasi bit pada media Encoding data dan control informasi Pemancar dan Penerima sikkuit pada perangkat jaringan. Ada tiga bentuk dasar media jaringan pada data yaitu:
a. Kabel Tembaga (Copper Cable)


Untuk media kabel tembaga, sinyal-sinyal adalah pola pulsa elektrik.


b. Fiber : untuk serat, pola sinyal cahaya


c. Wireless



Untuk media wireless, sinyal-sinyal adalah pola transmisi radio.

Tiga fungsi dasar dari lapisan fisik adalah seperti gambar berikut:



a. Komponen Fisik
b. Data Encoding
Encoding adalah cara mengubah suatu aliran bit data ke dalam kode standar. Kode adalah pengelompokan bit yang digunakan untuk memberikan pola diprediksi yang dapat diakui oleh pengirim dan menerima. Menggunakan pola diprediksi akan membantu untuk membedakan bit data dari bit kontrol dan menyediakan deteksi kesalahan media yang lebih baik. Selain membuat kode untuk data, metode pengkodean pada lapisan fisik juga dapat memberikan kode untuk tujuan kontrol seperti mengidentifikasi awal dan akhir frame.
c. Pemberian signal
L apisan Fisik harus menghasilkan sinyal-sinyal listrik, optik, atau nirkabel yang mewakili "1" dan "0" pada media. Metode mewakili bit disebut metode isyarat. Satandar lapisan fisik harus menentukan apa yang merupakan jenis sinyal”1” dan”0”.


2.3. Manfaat Physical Layers pada Komunikasi Data

Media paling sering digunakan untuk komunikasi data adalah kabel yang menggunakan kawat tembaga untuk sinyal data dan bit kontrol antar perangkat jaringan. Kabel yang digunakan untuk komunikasi data yang biasanya terdiri dari serangkaian kabel tembaga individu yang membentuk sirkuit sinyal didedikasikan untuk tujuan tertentu. Jenis lain dari kabel tembaga, yang dikenal sebagai kabel koaksial, memiliki konduktor tunggal yang berjalan melalui pusat kabel yang terbungkus oleh, namun terisolasi dari, pelindung lainnya.

Tembaga jenis media yang dipilih adalah ditentukan oleh standar lapisan Fisik yang dibutuhkan untuk menghubungkan lapisan Data Link perangkat dua atau lebih jaringan. Kabel ini dapat digunakan untuk menghubungkan node di LAN untuk perangkat perantara, seperti router dan switch. Kabel juga digunakan untuk menghubungkan perangkat WAN ke penyedia layanan data seperti perusahaan telepon. Setiap jenis koneksi dan perangkat kabel terlampir persyaratan yang ditetapkan oleh standar lapisan fisik.

Jaringan media umumnya menggunakan jack modular dan colokan, yang menyediakan koneksi mudah dan pemutusan. Juga, satu jenis konektor fisik dapat digunakan untuk beberapa jenis koneksi. Sebagai contoh, konektor RJ-45 digunakan secara luas dalam LAN dengan satu jenis media dan di beberapa WAN dengan jenis media lain. Berikut adalah contoh hardware yang memakai kawat tembaga



BAB III
PENUTUP


3.1. Kesimpulan
Layer 1 dari model OSI bertanggung jawab atas perangkat interkoneksi fisik. Standar pada lapisan ini mendefinisikan karakteristik listrik, optik, dan radio frekuensi representasi bit yang terdiri dari frame layer Data Link yang akan dikirimkan. Nilai Bit dapat direpresentasikan sebagai pulsa elektronik, pulsa cahaya, atau perubahan dalam gelombang radio.


3.2. Sumber Referensi
http://id.wikipedia.org/wiki/Model_OSI
http://www.cisco.com/web/learning/netacad/index.html
http://ijobaraya.wordpress.com/2010/05/20/kawat-tembaga-sebagai-physical-layer-pada-media-komunikasi-data/
http://www.ecgalerycomputer.co.cc/2010/02/physical-layer-dan-data-link.html

0 komentar more...

Mampu atau tidak "bersekolah" ???

by BATAGOR Ci-Tel on Nov.22, 2009, under


Putus sekolah (dikenal dalam bahasa Inggris dikenal dengan Drop Out) adalah proses berhentinya siswa secara terpaksa dari suatu lembaga pendidikan tempat dia belajar. Anak Putus sekolah yang dimaksud disini adalah terlantarnya anak dari sebuah lembaga pendidikan formal, yang disebabkan oleh berbagai faktor-faktor.

Faktor putus sekolah itu ternyata bermacam-macam, baik internal maupun eksternal dari diri siswa sendiri. Aspek internalnya, yaitu (psikologis dari anaknya itu sendiri) tidak ada keinginan atau motivasi untuk melanjutkan sekolah dalam diri anak. Lalu penyebab eksternalnya adalah selain faktor ekonomi orang tua yang tidak memungkinkan melanjutkan sekolah anak-anaknya (persoalan ekonomi, sosiokultural, dan letak geografis yang sulit). Seperti kondisi keluarga anak yang perhatian orang tuanya kurang juga merupakan penyebab kasus anak putus sekolah.
Pada perspektif lain, Faktor ketidak mampuan membiayai sekolah atau faktor ekonomi menjadi faktor penyebab yang paling dominan penyebabnya anak putus sekolah. Kenyataan itu dibuktikan dengan tingginya angka rakyat miskin yang anaknya tidak bersekolah atau putus sekolah karena tidak ada biaya.
Seharusnya orang tua tidak boleh menyerah dan tetap memperhatikan anak-anaknya. Karena anak merupakan amanah dari Allah SWT, seorang anak dilahirkan dalam keadaan fitrah tanpa noda dan dosa, laksana sehelai kain putih yang belum mempunyai motif dan warna. Oleh karena itu, orang tualah yang akan memberikan warna terhadap kain putih tersebut; hitam, biru hijau bahkan bercampur banyak warna.

Setiap orang tua menginginkan anak-anaknya cerdas, berwawasan luas dan bertingkah laku baik, berkata sopan dan kelak suatu hari anak-anak mereka bernasib lebih baik dari mereka, baik dari aspek kedewasaan pikiran maupun kondisi ekonomi. Oleh karena itu, di setiap benak para orang tua bercita-cita menyekolahkan anak-anak mereka supaya berpikir lebih baik, bertingkah laku sesuai dengan agama serta yang paling utama sekolah dapat mengantarkan anak-anak mereka ke pintu gerbang kesuksesan sesuai dengan profesinya.

Faktor sangat mendominasi kondisi ekonomi masyarakat tentu saja berbeda, tidak semua keluarga memiliki kemampuan ekonomi yang memadai dan mampu memenuhi segala kebutuhan anggota keluarga. Salah satu pengaruh yang ditimbulkan oleh kondisi ekonomi seperti ini adalah orang tua tidak sanggup menyekolahkan anaknya pada jenjang yang lebih tinggi walaupun mereka mampu membiayainya di tingkat sekolah dasar.

Krisis ekonomi yang berkepanjangan menjadikan orangtua anak menuntut anak untuk bekerja demi membantu penghasilan orang tua. Akibatnya, anak - anak tidak bersekolah, buta huruf atau drop out di pendidikan dasar. "Selanjutnya mereka bekerja sebagai pembantu rumah tangga, buruh tani dan kebun, buruh serabutan dan ada yang terlibat prostitusi.

Temuan selanjutnya, anak bekerja dalam berbagai pekerjaan mulai dari pemulung, penjual koran, petugas parkir liar, pemilah sampah TPA, buruh petani dan perkebunan, pengemis / pengamen ditemui disetiap persimpangan jalan, pembantu rumah tangga, pelayan toko dan restoran, pendorong gerobak di pelabuhan dan pasar, penjual platik di pasar, kuli angkut, penyelam mutiara dan ikan teripang di laut tanpa peralatan, kernet, nelayan, buruh bangunan, penjual sayur, dan menyemir.

Pola pikir orang tua juga berpengaruh terhadap melanjutkan atau putus sekolahnya anak-anak mereka. Karena masih banyak orang tua yang memiliki pola pikir bahwa pendidikan itu dianggap kurang penting istilahnya “sakola kamahal-mahal moal jauh jiga kolotna”, kemudian juga setengah memaksa anaknya membantu mencari nafkah. Karena biasanya, jika anak-anak ini sudah terbiasa memegang uang dalam arti menghasilkan pendapatan (uang), maka mereka akan menganggap pendidikan itu tak penting. Bahkan secara kultural, juga ada orangtua yang memang tidak ingin anaknya melanjutkan sekolah karena alasan tertentu.

Oleh karena itu, selain menerapkan kebijakan pendidikan murah dan gratis, termasuk menyediakan fasilitas pendidikan yang terjangkau dan menyediakan tenaga pengajar yang siap sedia untuk terjun berjuang ditempatkan di mana saja (bukan yang hanya mengejar status PNS kemudian numpuk di daerah perkotaan). Maka agenda lain yang tak kalah pentingnya, bahkan termasuk sangat penting dalam upaya menekan angka anak putus sekolah adalah mengubah pola pikir yang menganggap enteng pendidikan, dan menanamkan pola pikir baru kepada para orang tua bahwa pendidikan itu penting.

Padahal dalam permasalahan ini Pemerintah tidak diam dan berpangku tangan , “Pengamat pendidikan dari Universitas Negeri Jakarta, Prof Soedijarto”, mengatakan, dengan adanya kata ”wajib” dalam Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun, seharusnya segala hambatan anak menuntaskan pendidikan dasar bisa diatasi.

”Segala kebutuhan untuk bersekolah harus dipenuhi. Anak usia sekolah yang putus pendidikan dasar dicari dan dikembalikan ke lembaga pendidikan untuk menuntaskan pendidikan dasarnya,” ujarnya. Persoalannya, memang seberapa jauh pemerintah menjalankan tugas melindungi warga negara secara aktif, termasuk mencerdaskan dan memenuhi hak pendidikannya.

”Jika memang menjadi prioritas dan ada komitmen, pembiayaan seharusnya tidak menjadi masalah. Semua unsur dan sektor pemerintahan seharusnya sepakat menempatkan pendidikan sebagai program utama. Di negara kesejahteraan, pendidikan merupakan prioritas.

Seperti halnya di Jawa Barat yang diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar, Wahyudin Zarkasyi dalam sambutan yang dibacakan salah seorang stafnya pada acara Pemberian Beasiswa Pikiran Rakyat Tahun Ajaran/Akademik 2009-2010 di Hotel Golden Flower, Kota Bandung, Kamis (29/10). Jumlah anak putus sekolah di Jawa Barat saat ini masih tinggi. Penyebabnya adalah masalah klasik, biaya. Padahal dana pendidikan yang dikeluarkan pemerintah saat ini sudah mencapai 20 persen dari anggaran yang ada. Anggaran 20 persen dan sekolah gratis ternyata belum bisa menjadi solusi utama untuk memudahkan akses semua kalangan terhadap pendidikan dasar.

Kalau sudah begini “SIAPAKAH YANG BERTANGGUNG JAWAB?”
Lalu, ke mana dan kepada siapakah anak-anak ini bisa mengadukan nasibnya? Beruntung bagi mereka yang orang tuanya masih bisa tiap hari banting tulang mencari nafkah di sektor informal dengan gaji yang hanya cukup untuk makan dan bisa untuk menanamkan modal usaha untuk kelangsungan hidupnya. Disisi lain bagi mereka yang orangtuanya terlalu sibuk dengan urusan mereka, sehingga si anak tidak menemukan kasih sayang dirumah. Sedangkan bagaimana nasib yang kurang beruntung, yang pendapatan hanya cukup untuk makan?” Sesuai bunyi UUD 1945 pasal 34 ayat 1” “Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara”, maka pemerintah memang menjadi pihak yang paling bertanggung jawab dalam menangani nasib anak - anak Indonesia yang terlantar.

Tangggung jawab pemerintah sajakah? Tentu saja tidak. Nasib bocah-bocah kurang beruntung itu adalah tanggung jawab kita semua, bahkan bisa jadi mereka yang membuat betah dengan kehidupan seperti itu.

Foto-foto ini sebagai contoh dari artikel di atas yang saya ambil di salah satu jalan di Kota Bandung yang sering dipake aksess keluar masuknya Kota Bandung.

0 komentar more...

Looking for something?

Use the form below to search the site:

Still not finding what you're looking for? Drop a comment on a post or contact us so we can take care of it!